Menyongsong Transformasi Polri: Peran Vital Kemitraan dengan TNI dalam Reformasi Institusi

Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) terus bergerak maju dalam upaya Reformasi Institusi secara menyeluruh, sebuah proses yang krusial untuk meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas, dan kepercayaan publik. Dalam perjalanan menuju transformasi ini, kemitraan strategis dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memainkan peran yang sangat vital. Sinergi antara dua pilar keamanan negara ini bukan hanya tentang kerja sama operasional, tetapi juga tentang berbagi pengalaman, sumber daya, dan membangun fondasi yang kuat untuk pembenahan internal Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah berulang kali menekankan bahwa Polri sedang berada dalam fase penting Reformasi Institusi. Pernyataan ini salah satunya disampaikan dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-77 pada hari Sabtu, 1 Juli 2023, di Jakarta. Beliau mengakui bahwa berbagai tantangan dan kritik yang dihadapi Polri selama setahun terakhir telah menjadi pelajaran berharga yang mendorong perlunya perubahan mendasar. Dalam konteks ini, sinergi dengan TNI menjadi elemen pendukung yang tidak terpisahkan.

Peran TNI dalam Reformasi Institusi Polri dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, dalam hal menjaga stabilitas keamanan nasional. Lingkungan yang aman dan terkendali memungkinkan Polri untuk fokus pada pembenahan internal tanpa terdistraksi oleh ancaman yang lebih besar. Operasi gabungan TNI-Polri dalam menjaga perbatasan, penanganan terorisme, atau pengamanan event besar, menunjukkan soliditas yang diperlukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif. Misalnya, pengamanan Pemilu 2024 lalu melibatkan ribuan personel gabungan TNI-Polri yang bertugas sejak pagi hingga malam hari di berbagai TPS.

Kedua, melalui sharing knowledge dan pengalaman dalam pengembangan sumber daya manusia. TNI memiliki sejarah panjang dalam hal disiplin, hierarki, dan sistem pelatihan yang terstruktur. Polri dapat mengambil pelajaran dari model-model ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan personelnya, termasuk aspek etika dan profesionalisme. Pertemuan koordinasi dan latihan bersama antara perwira menengah dari kedua institusi, yang sering diadakan setiap bulan, misalnya pada tanggal 15 setiap bulan, pukul 09:00, adalah wujud dari sharing knowledge ini.

Ketiga, dalam pemulihan kepercayaan publik. Soliditas dan kerja sama yang ditunjukkan oleh Polri dan TNI dapat menumbuhkan keyakinan masyarakat terhadap kemampuan negara dalam menjaga keamanan. Jika terjadi insiden yang melibatkan aparat, misalnya, kerja sama antara Polisi Militer (POM TNI) dan Divisi Propam Polri akan memastikan penanganan yang transparan dan akuntabel. Dengan demikian, kemitraan dengan TNI adalah katalisator penting bagi Reformasi Institusi Polri, membantu Polri mencapai visi menjadi institusi penegak hukum yang modern, profesional, dan dicintai rakyat.