Marinir dan Penanggulangan Bencana: Garda Terdepan dalam Misi Kemanusiaan di Perairan

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sangat rentan terhadap bencana alam, terutama yang terkait dengan perairan seperti banjir rob, tsunami, atau gempa bumi yang memicu gelombang tinggi. Dalam situasi darurat semacam ini, Korps Marinir TNI Angkatan Laut seringkali menjadi garda terdepan dalam misi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Kemampuan mereka untuk beroperasi di darat dan laut menjadikan mereka aset tak ternilai dalam upaya penyelamatan dan bantuan.

Keunggulan Marinir dalam penanggulangan bencana terletak pada mobilitas dan fleksibilitas mereka. Dengan armada perahu karet, Landing Craft Vehicle Personnel (LCVP), dan bahkan kendaraan amfibi, mereka dapat dengan cepat mencapai lokasi-lokasi terpencil yang sulit dijangkau oleh tim penyelamat lainnya. Prajurit Marinir dilatih khusus untuk kondisi medan yang berat, termasuk operasi di perairan berarus deras atau wilayah pesisir yang terendam banjir. Mereka tidak hanya mampu mengevakuasi korban, tetapi juga mendirikan posko darurat dan mendistribusikan logistik bantuan.

Contoh nyata peran ini terlihat saat terjadi banjir bandang di wilayah pesisir Jawa Tengah pada awal Mei 2025. Satu kompi Marinir dari Pasmar 2 dikerahkan pada hari Rabu, 7 Mei 2025, pukul 07.00 WIB, untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir. Dengan perahu karet dan perlengkapan SAR, mereka berhasil mengevakuasi ratusan jiwa dan mendirikan dapur umum di lokasi yang aman. Aksi cepat tanggap ini sangat membantu meringankan beban masyarakat terdampak.

Selain itu, Marinir juga memiliki penanggulangan bencana khusus dalam operasi penyelamatan di laut. Tim penyelam tempur mereka sering dilibatkan dalam pencarian korban tenggelam atau puing-puing kapal. Mereka juga mampu mendirikan fasilitas pengolahan air bersih darurat dan membangun jembatan sementara di area yang terputus aksesnya. Pada tanggal 15 Mei 2025, Direktur Penanggulangan Bencana BNPB secara langsung mengapresiasi kontribusi Marinir dalam berbagai operasi penyelamatan.

Kesiapan Marinir dalam penanggulangan bencana terus diasah melalui latihan rutin dan koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta instansi terkait lainnya, termasuk kepolisian. Latihan gabungan simulasi bencana alam sering dilakukan untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi. Dengan dedikasi dan profesionalisme, Korps Marinir akan selalu menjadi pilar penting dalam menghadapi dan memulihkan diri dari dampak bencana di Indonesia.